Pondok Pesantren (Ponpes) Walisongo di Sragen tidak hanya menjadi tempat untuk belajar agama, tetapi juga menjadi tempat untuk membangun komunitas peduli. Kegiatan sosial di Ponpes Walisongo Sragen sangat penting untuk mengajarkan nilai-nilai kepedulian kepada para santri.
Menurut KH. Ahmad Zainuddin, pengasuh Ponpes Walisongo Sragen, membangun komunitas peduli merupakan bagian dari pendidikan karakter yang harus ditanamkan kepada para santri. “Kami ingin para santri tidak hanya pandai dalam bidang agama, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
Salah satu kegiatan sosial yang sering dilakukan di Ponpes Walisongo Sragen adalah pembagian sembako kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Hal ini dilakukan untuk membantu meringankan beban hidup mereka. “Kami percaya bahwa dengan memberikan sedikit bantuan, kita dapat membuat perbedaan yang besar dalam kehidupan orang lain,” kata KH. Ahmad Zainuddin.
Tidak hanya itu, Ponpes Walisongo Sragen juga aktif dalam kegiatan sosial lainnya seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam dan pemberian bantuan kepada anak yatim. Menurut KH. Ahmad Zainuddin, kegiatan sosial ini merupakan wujud dari ajaran agama Islam yang mengajarkan untuk peduli terhadap sesama.
Menurut Dr. Hafidz Khoirul Umam, seorang pakar pendidikan karakter, membangun komunitas peduli di Ponpes Walisongo Sragen merupakan langkah yang sangat tepat. “Pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga melalui kegiatan sosial yang melibatkan langsung para siswa. Dengan demikian, nilai-nilai kepedulian dapat lebih mudah ditanamkan dan diamalkan,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan sosial di Ponpes Walisongo Sragen, diharapkan para santri dapat menjadi generasi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama dan siap untuk membantu membangun masyarakat yang lebih baik. Membangun komunitas peduli merupakan investasi untuk masa depan yang lebih baik.