Pada hari Minggu yang cerah, saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi Pondok Pesantren Walisongo di Sragen. Selain sebagai tempat pendidikan agama, pondok pesantren ini juga dikenal sebagai tempat yang menginspirasi aksi sosial bagi masyarakat sekitar.
Kegiatan sosial di Pondok Pesantren Walisongo Sragen benar-benar menginspirasi. Saya terkesan dengan semangat para santri dan pengurus pondok pesantren dalam membantu sesama. Salah satu kegiatan yang paling menarik adalah program pemberian makanan gratis bagi warga kurang mampu di sekitar pondok pesantren.
Menurut Kiai Ahmad, pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Sragen, kegiatan sosial ini merupakan bagian dari ajaran agama Islam yang mengajarkan untuk peduli terhadap sesama. “Kegiatan sosial ini bukan hanya untuk menolong orang lain, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kepada Allah,” ujarnya.
Selain program pemberian makanan gratis, Pondok Pesantren Walisongo Sragen juga aktif dalam kegiatan donor darah dan bakti sosial lainnya. Menurut Ustadz Ali, salah seorang pembina kegiatan sosial di pondok pesantren, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan kepada para santri pentingnya berbagi dan peduli terhadap orang lain.
Dalam sebuah wawancara dengan salah seorang santri, Ahmad, beliau mengatakan bahwa kegiatan sosial di Pondok Pesantren Walisongo Sragen telah mengubah pandangannya tentang pentingnya membantu sesama. “Saya merasa senang dan bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini. Saya belajar banyak tentang arti kepedulian dan rasa empati,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan sosial yang menginspirasi di Pondok Pesantren Walisongo Sragen, diharapkan dapat menular kepada masyarakat sekitar dan membangun semangat gotong royong yang kuat. Seperti kata pepatah, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Semoga kegiatan sosial ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat bagi semua pihak.