Perjalanan bersejarah Pondok Pesantren Walisongo Sragen memang menjadi warisan pendidikan ulama Nusantara yang patut kita apresiasi. Pondok pesantren ini telah menjadi tempat yang membangun karakter dan keilmuan ulama-ulama Nusantara sejak zaman dahulu.
Menurut KH. Miftahul Huda, seorang ulama ternama dari Sragen, perjalanan bersejarah Pondok Pesantren Walisongo Sragen merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah peradaban Islam di Indonesia. “Pondok pesantren ini telah menjadi tempat yang menelurkan ulama-ulama besar yang berperan dalam mengembangkan Islam di Nusantara,” ujarnya.
Salah satu tokoh yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Walisongo Sragen adalah KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Beliau menyatakan, “Pondok pesantren ini memberikan pondasi yang kuat dalam memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Saya sangat berterima kasih atas warisan ilmu dan nilai-nilai keislaman yang diterima dari pondok pesantren ini.”
Menurut Dr. Azyumardi Azra, seorang sejarawan Islam Indonesia, Pondok Pesantren Walisongo Sragen memiliki peran yang penting dalam menjaga keberlangsungan pendidikan Islam di Indonesia. “Pondok pesantren ini menjadi simbol keberagaman budaya dan keilmuan Islam di Nusantara,” katanya.
Pada masa kini, Pondok Pesantren Walisongo Sragen tetap eksis dalam mengajarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran. KH. Anwar Zahid, seorang kiai yang saat ini mengelola pondok pesantren tersebut, mengatakan, “Kami terus menerus mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman agar pesantren ini tetap relevan dalam mengajarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.”
Dengan demikian, perjalanan bersejarah Pondok Pesantren Walisongo Sragen memang menjadi warisan pendidikan ulama Nusantara yang harus kita lestarikan dan kembangkan demi menjaga keberlangsungan ajaran Islam di Indonesia. Semoga pesantren ini terus menjadi tempat yang melahirkan ulama-ulama besar yang dapat membawa kemajuan dan kedamaian bagi bangsa dan negara.