Mengapa Bahasa Arab Harus Dikuasai di Ponpes Walisongo?


Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kemampuan berbahasa Arab menjadi semakin penting. Terutama bagi para santri di pondok pesantren. Mengapa Bahasa Arab harus dikuasai di Ponpes Walisongo? Simak pembahasannya di sini.

Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, kitab suci umat Islam. Sehingga, kemampuan berbahasa Arab menjadi kunci utama dalam memahami ajaran agama Islam. Seperti yang diungkapkan oleh KH. Anwar Mansyur, seorang ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Basyariyah, “Bahasa Arab adalah jendela untuk memahami ajaran Islam secara utuh. Tanpa menguasai bahasa Arab, sulit bagi seseorang untuk benar-benar memahami Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah.”

Selain sebagai bahasa agama, bahasa Arab juga memiliki nilai strategis dalam dunia akademis dan profesional. Dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com, Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar sejarah Islam, menyatakan bahwa “Penguasaan bahasa Arab dapat membuka peluang yang lebih luas dalam dunia kerja, terutama di bidang keagamaan, diplomatik, dan media.”

Di Ponpes Walisongo, pembelajaran bahasa Arab menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh para santri. Menurut KH. Abdul Ghofur, seorang pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, “Menguasai bahasa Arab adalah bagian integral dari pendidikan di pesantren ini. Dengan menguasai bahasa Arab, santri dapat lebih mendalami ajaran Islam dan memperluas wawasan keilmuannya.”

Namun, tantangan dalam menguasai bahasa Arab tidaklah mudah. Diperlukan ketekunan, kesabaran, dan kemauan yang kuat untuk terus belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Ustaz Ahmad Zaini Dahlan, seorang pakar bahasa Arab, “Belajar bahasa Arab memang memerlukan kesabaran dan ketekunan yang tinggi. Namun, manfaat yang didapat dari menguasai bahasa ini jauh lebih besar daripada kesulitan yang dihadapi.”

Dengan menguasai bahasa Arab, para santri di Ponpes Walisongo akan lebih mudah dalam memahami ajaran Islam, memperluas wawasan keilmuan, serta membuka peluang karir yang lebih luas di masa depan. Jadi, tidak ada alasan bagi para santri untuk tidak serius dalam mempelajari bahasa Arab di pondok pesantren. Semoga artikel ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi para pembaca.